Pemerintah kembali menegaskan pembatasan konsumsi bahan bakar
minyak (BBM) subsidi akan tetap berlaku mulai 1 April 2012. Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, pembatasan BBM
subsidi akan dilakukan secara bertahap.
Salah satu pilihan yang akan dilakukan adalah mengkonversi BBM ke
bahan bakar gas. “April, kami mulai konversi secara bertahap, tidak
serta merta seluruhnya.” kata Jero Wacik, Senin (20/2/2012).
Pilihan berikutnya adalah berpindah ke bahan bakar minyak non
subsidi, Namun, Jero Wacik mengatakan, pilihan ini tersebut dinilai
terlalu berat bagi masyarakat. “Muncul belakangan adalah soal
pengurangan subsidi per liter, bukan menaikkan harga karena itu dilarang
undang-undang,” lanjutnya.
Soal kebijakan pengurangan subsidi ini, pemerintah akan mengajukan
dalam APBN Perubahan. “Itu yang sedang disiapkan oleh Kementerian
Keuangan, sedang proses dan kalau sudah selesai akan dibahas bersama
Komisi VII DPR,” katanya..
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementrian ESDM Evita
Herawati Legowo menambahkan, program pembatasan BBM subsidi akan
dimulai diterapkan mulai dari instansi pemerintah terlebih dahulu. Ia
mengatakan, soal aturan kendaraan instansi pemerintah menggunakan bahan
bakar yang tidak disubsidi sebenarnya sudah dihimbau dalam Instruksi
Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan energi. “Di aturan
tersebut masih dihimbau, tapi sekarang diwajibkan untuk instansi
pemerintah.”
Mobil-mobil pemerintah yang diwajibkan menggunakan terutama adalah
mobil instansi yang digunakan oleh pejabat negara, belum termasuk untuk
kendaraan para anggota dewan atau para pegawai instansi pemerintah.
Mobil instansi nantinya diarahkan untuk beralih ke bahan bakar gas atau
menggunakan bahan bakar minyak non subsidi seperti Pertamax.
Sementara itu untuk pembatasan bagi masyarakat, masih belum
diputuskan kepastiannya. Saat ini pemerintah masih menanti hasil kajian
yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Institut Teknologi
Bandung.
Hasil kajian berkutat seputar program diversifikasi bahan bakar ke
gas, mekanisme pembatasan konsumsi BBM subsidi, atau pengurangan subsidi
per liter. “Ini masih kami kaji, kalau dikurangi seberapa dan
dampak-dampaknya,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar